Perbedaan Rapid Test Biasa, Rapid/Swab Antigen, dan Swab Test

Pandemi Covid-19 telah membuat dunia kesehatan menjadi perhatian yang sangat serius di tahun 2020 ini. Pengetesan apakah diri sudah tertular virus atau tidak menjadi begitu penting, terutama bagi orang-orang yang baru bertemu orang baru atau saat ingin berpergian ke luar kota.

Tes Covid-19 (pixabay)

Di bulan-bulan pertama, rapid test gencar dilakukan. Namun akhirnya banyak dokter dan pakar kesehatan yang mengatakan kalau keakuratan rapid test rendah. Mulailah semua beralih menggunakan swab test agar pengetesan tak terasa sia-sia.

Kini muncul lagi istilah rapid antigen.

Lalu apa-apa sajakah maksud atau pengertian dari berbagai cara pengetesan virus tersebut?

1. Rapid Test

Rapid Test dimaksudkan untuk melakukan pemeriksaan secara cepat. Yang diperiksa dengan metode ini adalah apakah dalam tubuh ada antibodi atau tidak. Jika ada antibodi berarti reaktif, sebaliknya jika tidak ada antibodi berarti non reaktif.

Jika tubuh terserang virus, secara alami tubuh akan membentuk antibodi, dan ini bisa dianggap kemungkinan positif terserang virus.

Tapi tubuh yang terserang virus juga belum tentu langsung ada antibodinya. Dan jika pun reaktif, belum tentu karena virus covid-19. Inilah yang membuat banyak orang menganggap rapid test ini mubazir.

Tapi sebagai langkah awal, rapid test bisa jadi patokan untuk pengetesan berikutnya.

Pengetesan dengan metote rapid test ini memakan waktu sekitar 30-60 menit.

2. Rapid/Swab Antigen

Sama seperti rapid test biasa, rapid antigen juga untuk melakukan pengetesan secara cepat.

Antigen adalah sejenis protein yang dikeluarkan oleh virus saat menyerang tubuh. Oleh karena hal ini, hasil pengetesan antigen lebih akurat dibanding pengetesan antibodi.

Pada judul kami menuliskan "Rapid/Swab" karena dari berbagai sumber yang kami kumpulkan, ada yang menyebutkan "Rapid Antigen" dan ada pula yang menyebutkan "Swab Antigen". Namun jika dilihat dari cara kerjanya, keduanya juga masuk akal.

3. Swab Test

Swab test merupakan pemeriksaan yang menggunakan sampel dari lendir pada hidung, tenggorokan, darah, maupun urin, sputum, hingga cairan serebrospinal (CSF) pasien.

Saat ini, hasil pemeriksaan menggunakan metode Swab Test dianggap yang paling akurat dibanding metode pemeriksaan lainnya.


Nah apakah sobat sudah pernah tes covid-19? [tacom/ip]

Posting Komentar

0 Komentar